Di sebalik setiap musibah yang menimpa manusia itu sebenarnya mempunyai hikmah yang tertentu. Musibah bukan sahaja datangnya sesuatu penyakit tetapi apa-apa dugaan yang Allah SWT menduga kita seperti masalah rumah tangga, masalah kewangan, masalah di tempat kerja, masalah pembelajaran anak-anak, masalah politik negara, banjir besar, tsunami, gempa bumi, kemarau dan sebagainya. Antara hikmah yang boleh kita ambil dari musibah yang dihadapi antaranya :
- Mengangkat Darjat
Musibah
yang menimpa seseorang merupakan jalan untuk Allah SWT meninggikan
darjat seorang hamba-Nya. Kisah Nabi Ayub merupakan contoh yang
terbaik. Nabi Ayub mempunyai kedudukan mulia di sisi Allah SWT, namun
masih mampu berbaik sangka kepada-Nya . Sudahlah dirinya ditimpa
penyakit. Isteri-isterinya juga menjauhkan diri. Namun Nabi Ayub tetap
bersabar menerimanya sehinggalah Allah SWT mengembalikan semula
kesihatan dan ditinggikan pula darjat di sisi-Nya. Sesungguhnya,
kesabaran Nabi Ayub dalam melalui ujian Allah berkenaan mempunyai hikmah
yang besar. Ujian dari Allah SWT datang kepada manusia-manusia yang
Allah pilih sahaja. Kita hendaklah bersyukur sekiranya musibah datang
kepada kita sebab kita di antara hamba-hamba Nya yang Allah SAW pilih
untuk diduga.
- Tanda Cinta
Musibah adalah tanda kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya besarnya pahala yang kita perolehi bergantung besarnya dugaan, dan Allah SWT apabila mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Barang siapa yang redha, maka ia akan mendapatkan keredhaan-Nya dan barang siapa yang kesal terhadapnya, maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya.” - (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
“Sesungguhnya besarnya pahala yang kita perolehi bergantung besarnya dugaan, dan Allah SWT apabila mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Barang siapa yang redha, maka ia akan mendapatkan keredhaan-Nya dan barang siapa yang kesal terhadapnya, maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya.” - (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Justeru itu, janganlah disesali akan musibah yang dihadapi, malah seharusnya disyukuri.
- Belajar Erti Sabar
Yakinlah
bahawa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan
kesanggupannya dan kemampuannya. Ketahuilah sesungguhnya Allah SWT
mencintai orang-orang yang sabar dan sentiasa bersama-sama mereka,
sebagaimana firman-Nya :
“Dan ingatlah Allah sentiasa mengasihi orang-orang yang sabar". - Surah Ali 'Imran : 146
- Pembersihan Dosa
Sebagai
manusia biasa, sudah tentu kita tiada terlepas daripada melakukan
kesalahan sama ada secara sengaja atau tidak sengaja. Hakikatnya iblis
dan syaitan senantiasa menggoda nafsu kita agar terus menerus melakukan
dosa. Sedangkan dosa itu menjauhkan diri kita dengan Allah SWT. Hikmah
diturunkan kesakitan itu adalah sebagai cara untuk membersihkan diri
kita terhadap dosa-dosa lalu. Ia bersesuaian dengan hadis Rasulullah SAW
yang bermaksud :
"Tidaklah
seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya melainkan Allah
akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang
menggugurkan daun-daunnya." - (HR. Bukhari dan Muslim)
- Memberi Keinsafan
Kita
mesti bersyukur segala nikmat kesenangan yang diberi oleh Allah SWT.
Dengan kehendak-Nya juga, nikmat kesenangan itu boleh hilang dalam
sekelip mata. Janganlah dicela andai musibah menimpa. Ketahuilah bila
anda sakit atau ditimpa sesuatu musibah, hakikatnya Allah SWT sedang
memberikan perhatian kepada anda. Bukankah itu satu kemuliaan?
- Pengubat Kepada "Ego"
Sakit
menjadikan kita beringat akan nikmat sihat yang Allah SWT kurniakan
hanyalah pinjaman semata-mata. Segala yang kita miliki adalah milik
mutlak Allah SWT. Sakit adalah petanda bahawa kita adalah makhluk yang
lemah. Didatangkan sakit atau apa-apa musibah, adalah untuk kita
beringat bahawa kita ini hamba Nya dan kita tidak patut bersifat sombong dan bongkak kepada Allah SWT. Sesungguhnya musibah itu adalah pengubat kepada “ego” kita.
- Lebih Dekat Dengan Tuhan
Dalam
keadaan sakit, kita lebih mudah mengingati Allah. Merasa kelemahan dan
ketidakmampuan di hadapan-Nya. Bila kita sakit kita akan
bersungguh-sungguh memohon perlindungan kepada Allah SWT. Mungkin selama
ini kita lalai. Keadaan ini akan mengingatkan kita kepada nikmat
kesihatan yang dikurniakan oleh Allah. Jarang orang merasakan nikmat
ketika sakit. Namun, bagi orang yang banyak bersyukur dan bersabar dalam
menghadapi kesakitan, ia akan memperoleh nikmat.
- "Turning Point" dalam Kehidupan
Bila
kita terlalu leka dalam hal-hal duniawi, kita selalu lupa kewajipan
kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal-hal duniawi lebih penting
dari hal-hal akhirat. Turunnya penyakit memberi keinsafan dan mula
mendekatkan diri dengan Allah SWT. Sakit adalah ‘signal’ yang Allah SWT
sangat mengasihi kita agar menjadi hambanya yang bertaqwa dan tidak
terus lalai dan leka kerana matlamat sebenar kita adalah kehidupan abadi
di akhirat kelak, bukan kehidupan dunia yang bersifat sementara.
- Membersih Hati
Manusia
yang tidak diuji dengan musibah menjadikan ia ujub dan takabbur.
Hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku. Musibah dalam bentuk apapun
adalah rahmat Allah SWT. Ia dapat membersihkan jiwa dan menyucikan iman
seseorang. Itulah ubat dan penawar kehidupan yang diberikan Allah SWT
kepada setiap orang beriman. Ketika hati menjadi bersih dan suci maka
sirnalah penyakitnya, martabatnya diangkat dan jiwanya dimuliakan.
No comments:
Post a Comment